TIM Skrekanex berjumlah 4 orang ( Steve, Widias, Nanang, Ade ) bulan Juli 2001 melakukan pendakian ke Gunung Semeru di Jawa Timur. Gunung Semeru adalah gunung suci kediaman para Dewa, merupakan gunung tertinggi di pulau Jawa dengan ketinggian 3.676 M dpl (puncak Mahameru). Pada tahun 1913 dan 1946 Kawah Jonggring Saloka memiliki kubah dengan ketinggian 3.744,8 M hingga akhir Nopember 1973.
Untuk mendaki gunung semeru dapat ditempuh lewat
Sebelumnya kita mampir di Gubugklakah untuk memperoleh
Bagi pendaki yang baru pertama kali mungkin akan bingung menemukan jalur pendakian, dan hanya berputar-putar di Ranu Pani, untuk itu setelah sampai di gapura selamat datang, perhatikan terus ke kiri ke arah bukit, jangan mengikuti jalanan yang lebar ke arah kebun penduduk. Selain jalur yang biasa dilewati para pendaki, juga ada jalur pintas yang biasa dipakai para pendaki lokal, jalur ini sangat curam.
Setelah berjalan sekitar 5 Km menyusuri lereng bukit yang banyak ditumbuhi Edelweis, kita akan sampai di Watu Rejeng. Kita akan melihat batu terjal yang sangat indah. Kita saksikan pemandangan yang sangat indah ke arah lembah dan bukit-bukit, yang ditumbuhi hutan cemara dan pinus. Kadang kala kita dapat menyaksikan kepulan asap dari puncak semeru. Untuk menuju Ranu Kumbolo kita masih harus menempuh jarak sekitar 4,5 Km.
Selanjutnya kita memasuki hutan Cemara dimana kadang-kadang kita jumpai burung dan kijang. Banyak terdapat pohon tumbang sehingga kita harus melangkahi atau menaikinya. Daerah ini dinamakan Cemoro Kandang.
Terdapat mata air Sumber Mani, ke arah barat (kanan) menelusuri pinggiran hutan Kalimati dengan menempuh jarak 1 jam pulang pergi. Di Kalimati dan di Arcopodo banyak terdapat tikus gunung bila kita mendirikan tenda dan ingin tidur sebaiknya menyimpan makanan dalam satu tempat yang aman.
Untuk menuju Arcopodo kita berbelok ke kiri (Timur) berjalan sekitar 500 meter, kemudian berbelok ke kanan (Selatan) sedikit menuruni
Di puncak Gunung Mahameru (Semeru) pendaki disarankan untuk tidak menuju kawah Jonggring Saloko, juga dilarang mendaki dari sisi sebelah selatan, karena adanya gas beracun dan aliran lahar. Suhu dipuncak Mahameru berkisar 4 - 10 derajad Celcius, pada puncak musim kemarau minus 0 derajad Celcius, dan dijumpai kristal-kristal es. Cuaca sering berkabut terutama pada siang, sore dan malam hari. Angin bertiup kencang, pada bulan Desember - Januari sering ada badai.
Letusan berupa asap putih, kelabu sampai hitam dengan tinggi letusan 300-800 meter. Materi yang keluar pada setiap letusan berupa abu, pasir, kerikil, bahkan batu-batu panas menyala yang sangat berbahaya apabila pendaki terlalu dekat. Pada awal tahun 1994 lahar panas mengaliri lereng selatan Gn.Semeru dan meminta beberapa korban jiwa, pemandangan sungai panas yang berkelok- kelok menuju ke laut ini menjadi tontonan yang sangat menarik.
Pendakian sebaiknya dilakukan pada musim kemarau yaitu bulan Juni, Juli, Agustus, dan September. Sebaiknya tidak mendaki pada musim hujan karena sering terjadi badai dan tanah longsor.
Tablet Fiber memberi keperluan serat bagi pencernaan kita, dimana para pendaki sangat mustahil membawa buah dan sayuran untuk memenuhi serat tubuh.
Flora yang berada di Wilayah Gunung Semeru beraneka ragam jenisnya tetapi banyak didominir oleh pohon cemara, Akasia, Pinus, dan jenis Jamuju. Sedangkan untuk tumbuhan bawah didominir oleh Kirinyuh, Alang - alang, Tembelekan, Harendong dan Edelwiss putin, Edelwiss yang banyak terdapat di lereng-lereng menuju Puncak Semeru. Dan juga ditemukan beberapa jenis anggrek endernik yang hidup di sekitar Semeru Selatan.
Banyak fauna yang menghuni gunung Semeru antara lain :Macan Kumbang, Budeng, Luwak, Kijang, Kancil, dll. Sedangkan di Ranu Kumbolo terdapat Belibis yang masih hidup liar.
Menurut kepercayaan masyarakat Jawa yang ditulis pada kitab kuno abad 15, Pulau Jawa pada suatu saat mengambang di lautan luas, dipermainkan ombak kesana-kemari. Para Dewa memutuskan untuk memakukan Pulau Jawa dengan cara memindahkan Gunung Meru di India ke atas Pulau Jawa.
Dewa-Dewa tersebut meletakkan gunung itu di atas bagian pertama pulau yang mereka temui, yaitu di bagian barat Pulau Jawa. Tetapi berat gunung itu mengakibatkan ujung pulau bagian timur terangkat ke atas. Kemudian mereka memindahkannya ke bagian timur pulau tetapi masih tetap miring, sehingga Mereka memutuskan untuk memotong sebagian dari gunung itu dan menempatkannya di bagian barat laut.
Penggalan ini membentuk Gunung Pawitra, yang sekarang dikenal dengan nama Gunung Pananggungan, dan bagian utama dari Gunung Meru, tempat bersemayam Dewa Shiwa, sekarang dikenal dengan nama Gunung Semeru. Pada saat Sang Hyang Siwa datang ke pulau jawa dilihatnya banyak pohon Jawawut, sehingga pulau tersebut dinamakan Jawa.
Lingkungan geografis pulau Jawa dan
Menurut orang Bali Gunung Mahameru dipercayai sebagai Bapak Gunung Agung di Bali dan dihormati oleh masyarakat
Orang naik sampai puncak Mahameru ada yang bertujuan untuk mendengar suara-suara gaib. Selain itu juga ada yang memohon agar diberi umur yang panjang. Bagaimanapun alasan orang naik ke puncak Mahameru, kebanyakan orang ditakutkan oleh macam-macam hantu yang mendiami daerah keliling gunungnya. Hantu-hantu tersebut biasanya adalah roh leluhur yang mendiami tempat seperti hutan, bukit, pohon serta danau.
Roh leluhur biasanya bertujuan menjaga macam-macam tempat dan harus dihormati.
Rute dari Malang ke Gunung Semeru
| Rute | Jarak (km) | kendaraan | jalan |
1 | | 18 km | 45 mnt | |
2 | Tumpang - Gubugklakah (Pos Pendaftaran) | 12 km | 45 mnt | |
3 | gubugklakah - Ranu Pani (Base Camp) | 17 km | 90 mnt | 4 jam |
4 | Ranu Pani - Watu Rejeng | 7 km | | 1,5 jam |
5 | Watu Rejeng - Ranu kumbolo | 6 km | | 1,5 jam |
6 | Ranu Kumbolo - Oro oro Ombo | | | 1 jam |
7 | Oro-oro Ombo - Cemoro Kandang | | | 1 Jam |
8 | Cemoro Kandang - Kalimati | | | 1 Jam |
9 | Kalimati - Arcopodo | 1 km | | 1 jam |
10 | Arcopolo - Puncak Semeru | 1,32 km | | 3 jam |
Rute dari Lumajang ke Gunung Semeru
| Rute | Jarak | kendaraan | Jalan |
1 | Lumajang - Senduro | 25 km | 1 jam | |
2 | Senduro - Burno | 14 km | 50 mnt | |
3 | Burno - Ranu pani (2.200 M) | 29 km | 3 jam | |
4 | Ranu Pani - Watu Rejeng | 7 km | | 1,5 jam |
5 | Watu Rejeng - Ranu Kumbolo (2.400 M) | 6 km | | 1,5 jam |
6 | Ranu Kumbolo - Kalimati (2.700 M) | 11,5 km | | 3 jam |
7 | Kalimati - Arcopodo (2.900 M) | 1 km | | 1 jam |
8 | Arcopodo - Puncak Semeru (3.676 M) | 1,32 km | | 3 jam |