dalam diam yang selalu kau ketengahkan, dalam dingin yang selalu kau pancarkan, aku tahu
bahwa ada kemarahan yang begitu perkasa yang ingin kau hamburkan
ke seluruh permukaan wajah dunia yang semakin lama semakin menunjukkan roman aslinya.
kini, dalam kesunyian yang kau tebar, mengikis tangis
yang terpaksa kau umbar
kecewa. karena nestapa selalu saja ada untuk masa yang terlampau panjang dan hina untuk sekedar diinginkan.
bahwa kemudian kau sendiri diam-diam menukas tuntas seluruh rasa,
membuih cacian dalam ruang yang belum sempat kau buka, mengalirkan akhiran yang sudah pasti tak sempurna.
untuk itu semua, akau hanya ingin bertanya
kemanakah akan kau bawa segala gulana yang
selama ini sengaja kau tanam diam-diam ?
lalu. kau berlalu
meninggalkan aku yang kini masih dalam dahaga jawaban
dalam diam
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment